Rabu, 03 Mei 2017

BAHAN AJAR KONSEP DASAR PEMASANGAN KATETER

KONSEP DASAR PEMASANGAN KATETER


ANDI MUKARRAMAH
16 3145 301 520
KELAS N


PRODI DIV BIDAN PENDIDIK
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2016/2017
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

MATA KULIAH                                 : KDK (KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN)
KODE MATA KULIAH                     : BD.403
SKS                                                    : 3 SKS (T=1,P=2)
WAKTU PERTEMUAN                   : 2x50 MENIT
PERTEMUAN KE                            : IX (SEMBILAN)
A.     SASARAN BELAJAR                :Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan keterampilan dasar kebidanan dengan mandiri atau berkolaborasi.
B.    SASARAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu menjelaskan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
C.    POKOK BAHASAN                   : Konsep dasar pemasangan kateter
D.    SUB POKOK BAHASAN          :
a.      Definisi pemasangan kateter
b.      Tujuan tindakan
c.      Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi keteterisasi
d.      Kompetensi dasar yang harus dimiliki
e.      Anatomi daerah tindakan
f.       Prosedur tindakan
g.      Hal-hal yang harus diperhatikan
E.    KEGIATAN PEMBELAJARAN           


TAHAP

KEGIATAN DOSEN

KEGIATAN MAHASISWA

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN
10 MENIT
MEMBUKA PELAJARAN, SALAM, ABSENSI
MENDENGARKAN, MENJAWAB SALAM
DAFTAR HADIR












PENYAJIAN
50 MENIT
MENJELASKAN DEFINISI PEMASANGAN KATETER
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASISWA

MENDENGARKAN
BERTANYA
LAPTOP, LCD, PAPAN TULIS, SPIDOL
MENJELASKAN TUJUAN TINDAKAN PEMASANGAN KATETER
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASIWA

MENDENGARKAN
BERTANYA
LAPTOP, LCD, PAPAN TULIS, SPIDOL
MENJELASKAN INDIKASI,KONTRAINDIKASI DAN KOMPLIKASI KATETERISASI
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASIWA

MENDENGARKAN
BERTANYA
LAPTOP, LCD, PAPAN TULIS, SPIDOL
MENJELASKAN KOMPETENSI DASAR YANG HARUS DIMILIKI
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASISWA

MENDENGARKAN
BERTANYA
LAPTOP, LCD, PAPAN TULIS, SPIDOL
MENJELASKAN ANATOMI DAERAH TINDAKAN PEMASANGAN KATETER
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASISWA
MENDENGARKAN
BERTANYA
LAPTOP, LCD, PAPAN TULIS, SPIDOL
MENJELASKAN PROSEDUR TINDAKAN PEMASANGAN KATETER
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASISWA
MENDENGARKAN
BERTANYA
LAPTOP, LCD, PAPAN TULIS, SPIDOL
MENJELASKAN HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASISWA
MENDENGARKAN
BERTANYA
LAPTOP, LCD, PAPAN TULIS, SPIDOL
PENUTUP
20 MENIT

1.     MEREVIEW KEMBALI
2.     MEMINTA MAHASISWA UNTUK MENYIMPULKAN KEMBALI
3.     MEMINTA MAHASISWA MENANYAKAN MATERI YANG BELUM JELAS
4.     MEMBERIKAN KUIS
5.     SALAM
MENDENGARKAN
MENYIMPULKAN
MENJAWAB
BERTANYA


F.    EVALUASI                      :
a.    Menjelaskan definisi pemasangan kateter
b.    Menjelaskan tujuan tindakan
c.    Menjelaskan indikasi, kontraindikasi dan komplikasi keteterisasi
d.    Menjelaskan kompetensi dasar yang harus dimiliki
e.    Menjelaskan anatomi daerah tindakan
f.     Menjelaskan prosedur tindakan
g.    Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan

G.    REFERENSI
a.    Barbara, K, dkk. (2002). Kozier and Erb’s Technique In Clinical Nursing. New Jersey:Pearsson Education.
b.    Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamental of  Nursing: Concept,Process, an
c.    Practice. (Terj). Asih, Y., et al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
d.    Kusyati Eni.2006Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium: EGC
e.    Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika
f.     Aziz, Alimul,dkk.2004Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
g.    Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika










GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN
(GBRP)

PROGRAM STUDI              : KEBIDANAN
NAMA MATA KULIAH        : KDK (KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN)
KODE MATA KULIAH        : BD.403
BEBAN/JUMLAH SKS      : 3 SKS (T:1,P:2)
SEMESTER                         : I (SATU)
DOSEN PENGAMPU         : ANDI MUKARRAMAH S.ST

KOMPETENSI SASARAN
  1.  Kompetensi Utama     :
1.  Mampu berperilaku profesional, beretika dan bermoral serta tanggap terhadap nilai sosial budaya dalam praktik kebidanan.
  1.  Kompetensi Pendukung :
2.1 Melaksanakan praktik kebidanan dengan berpedoman pada standar profesi, kode etik kebidanan dan undang-undang/peraturan yang berlaku.
2.2 Menghargai perempuan dan keluarganya tanpa membedakan status sosial, budaya dan tradisi yang diyakininya.
2.3 Menghargai keputusan perempuan terkait dengan kesehatan reproduksinya.
2.4 Menjaga privasi dan kerahasiaan perempuan terkait dengan kehidupan dan kesehatan reproduksinya.
2.5 Membantu perempuan dalam mengambil keputusan mengenai kesehatan reproduksinya dengan prinsip pemberdayaan.
  1.  Kompetensi Lainnya      :
3. 1 Mengumpulkan data akurat  sesuai keadaan klien.

SASARAN BELAJAR    :
Setelah mengikuti mata kuliah ini , mahasiswa diharapkan mampu menerapkan Keterampilan Dasar Kebidanan dengan mandiri atau berkolaborasi.


Pertemuan Ke..
Sasaran Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Strategi Pembelajaran
Kriteria Penilaian

Bobot Nilai (%)

1
Melalui penjelasan dalam slide dan kajian bahan ajar, tanya jawab dan diskusi selama KBM mahasiswa mampu
Bina akrab (perkenalan) dan penjelasan kontrak perkuliahan
- Ceramah
-    Kehadiran (1)
-    Sikap (2)
3%
2
Menjelaskan konsep manusia
1.1 Definisi konsep manusia
1.2 Manusia sebagai sistem
1.3 Kebutuhan dasar manusia

Kuliah interaktif .
-    Ceramah







-    Kehadiran (1)
-    Sikap (2)
-    Ketepatan  (2) penjelasan
-    Kemampuan (2) berkomunikasi

7%
3-4
Menjelaskan konsep Sehat Sakit
2.1 Pengertian sehat sakit
2.2 Hubungan antara sehat-sakit
2.3 Faktor pengaruh status kesehatan
2.3.1 Perkembangan
2.3.2 Sosial kultural
2.3.3 Pengalaman masa lalu
2.3.4 Harapan seseorang tentang dirinya
2.3.5 Keturunan
2.3.6 Lingkungan
2.4 Rentang  sehat sakit
2.5 Tahapan  proses Sakit
2.5.1 Tahap gejala
2.5.2 Tahap asumsi terhadap sakit
2.5.3 Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
2.5.4 Tahap ketergantungan
2.5.5      Tahap penyembuhan
2.6         Perilaku peran sakit
2.6.1 Adanya perasaan ketakutan
2.6.2 Menarik diri
2.6.3 Egosentris
2.6.4 Sensitif terhadap persoalan kecil reaksi emosional tinggi
2.6.5      Perubahan persepsi
2.6.6 Berkurangnya minat
2.7 Dampak sakit dan dirawat

-    Diskusi,makalah kelompok
-    Kehadiran (1)
Tampilan tugas:
-    Ketepatan pemakaian konsep (1)
-    Sitematika penulisan (1)
-    Kemuktahiran pustaka (1)
Proses diskusi :
-    Keaktifan (2)
-    Ketepatan mengemukakan pendapat (2)
-    Kemampuan berkomunikasi (2)
10%
5
Menjelaskan  Konsep Stress dan Adaptasi

3.1 Pengertian stress
3.2 Sumber stressor
3.3 Macam-macam stress
3.4 Model stress kesehatan
3.5 Factor pengaruh respon stressor
3.6 Reaksi tubuh terhadap stress
3.7 Stress pada siklus kehidupan perempuan
3.8 Cara menilai stress
3.9 Konsep adaptasi
3.10       Macam-macam adaptasi
3.10.1 adaptasi fisiologi
3.10.2 adaptasi psikologi
3.10.3 adaptasi sosial budaya
3.10.4 adaptasi spiritual
3.11 Manajemen stress
3.12 Peran bidan dalam mengatasi stress
Diskusi,makalah kelompok
-    Kehadiran (1)
Tampilan tugas:
-    Ketepatan pemakaian konsep (1)
-    Sitematika penulisan (1)
-    Kemuktahiran pustaka (1)
Proses diskusi :
-    Keaktifan (2)
-    Ketepatan mengemukakan pendapat (2)
-    Kemampuan berkomunikasi (2)
10%
6
Melaksanakan Pencegahan Infeksi dalam praktik kebidanan
4.1 Prinsip Pencegahan Infeksi
 4.2 Transmisi kuman
4.3 Cara penularan kuman
4.4  Tindakan pencegahan infeksi
    4.4.1 Cuci tangan
    4.4.2 Memakai alat pelindung diri
4.4.2.1 Pemakaian sarung tangan
4.4.2.2  Pemakaian masker
4.4.2.3 Pemakaian gaun
4.4.2.4 Pemakaian kaca pelindung
4.4.2.5 Pemakaian sepatu boot/sepatu tertutup
4.4.3 Menggunakan teknik aseptic
4.4.4 Memproses alat bekas pakai
4.4.5 Pengelolaan sampah
4.5 Pemrosesan alat bekas pakai, sarung tangan dan peralatan lainnya
4.5.1 Dekontaminasi
4.5.2 Pencucian dan pem bilasan
4.5.3 Sterilisasi
4.5.4 Disenfeksi tingkat tinggi
4.6 Infeksi nosokomial
Kuliah interaktif .
-    Ceramah

-    Kehadiran  (1)
-    Sikap (2)
-    Ketepatan penjelasan  (2)
-    Kemampuan berkomunikasi (2)

7%
7
Memahami instrumen dalam  Praktik Kebidanan
5. 1 Jenis alat pemeriksaan umum
5.2  Jenis dan fungsi alat untuk pemeriksaan ibu hamil
5.3  Jenis alat dan fungsi untuk pertolongan persalinan
5.4  Jenis dan fungsi alat untuk pemeriksaan Ibu Nifas
5.5 Jenis dan fungsi alat untuk   pemeriksaan fisik bayi baru lahir/anak
5.6 Jenis dan fungsi alat untuk pelayanan kontrasepsi
5.7 Jenis dan fungsi alat untuk tindakan forcep
5.8 Standar peralatan praktik bidan di BPS atau bidan praktik mandiri
Kuliah interaktif .
-    Ceramah

-    Kehadiran  (1)
-    Sikap (2)
-    Ketepatan penjelasan (2)
-    Kemampuan berkomunikasi (2)

7%
8

Ujian Tengah Semester



15%
9-12
Menjelaskan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
6.1 Konsep kebutuhan oksigenasi
       6.1.1 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi
       6.1.2 Gangguan kebutuhan oksigenasi
       6.1.3 Keterampilan dasar yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi
6.1.4 Latihan nafas
6.1.5 Latihan batuk efektif
6.2  Konsep kebutuhan nutrisi
     6.2.1 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
     6.2.2 Gangguan/masalah yang berhubungan dengan nutrisi
     6.2.3 Keterampilan dasar yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi(pemberian makan melalui nasogastric tube)
6.3 Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
6.3.1 Faktor yang mempengaruhi cairan dan elektrolit
6.3.2 Gangguan/masalah kebutuhan cairan dan elektrolit
6.3.3 Keterampilan dasar yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elekrolit
          6.3.3.1 Pemberian
                       cairan melaui infus
          6.3.3.2 Menghitung caira dan tetesan infus
           6.3.3.3 Melaksanakan transfusi darah
6.4 Konsep kebutuhan eliminasi
       6.4.1 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan eliminasi hygine dan manfaat
       6.4.2 Gangguan/masalah kebutuhan eliminasi urin
       6.4.3 Gangguan/masalah kebutuhan eliminasi alvi
6.4.4 Keterampilan dasar yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan eliminasi
6.5  Konsep kebutuhan personal hygiene
6.5.1 Keterampilan dasar yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal higiene
6.6  Konsep kebutuhan aktivitas
     6.6.1 Mobilasasi dan imobilitas
6.7 Konsep body aligment (postur)
    6.7.1 Faktor yang mempengaruhi body aligment
6.8 Konsep mekanik tubuh dan ambulasi
6.9 Konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman (nyeri)
6.10 Konsep kebutuhan istirahat dan  tidur
Kuliah interaktif .
-    Ceramah









-    Kehadiran  (1)
-    Sikap (2)
-    Ketepatan penjelasan (2)
-    Kemampuan berkomunikasi (2)

7%
13
Melakukan Pemeriksaan Fisik

7.1 Teknik pemeriksaan fisik
7.2 Pemeriksaan Tanda-Tanda  Vital
 7.2.l Pemeriksaan Tekanan 
         Darah
 7.2.2 Pemeriksaan nadi
 7.2.3 Pemeriksaan Pernafasan
 7.2.4 Pemeriksaan suhu
7.3 Pemeriksaan fisik pada ibu hamil
7.4 Pemeriksaan fisik pada ibu bersalin
7.5 Pemeriksaan fisik pada ibu nifas
7.6 Pemeriksaan pada bayi
7.7 Pemeriksaan bayi baru lahir dengan “APGAR SCORE”
Diskusi,makalah kelompok
-    Kehadiran (1)
Tampilan tugas:
-    Ketepatan pemakaian konsep (1)
-    Sitematika penulisan (1)
-    Kemuktahiran pustaka (1)
Proses diskusi :
-    Keaktifan (2)
-    Ketepatan mengemukakan pendapat (2)
-      Kemampuan berkomunikasi (2)
10%
14-15












Melakukan Asuhan pada Klien yang Menghadapi kehilangan dan Kematian

8.1 Pengertian pasien kritis
8.2 Karateristik situasi krisis
8.3 Prinsip dasar perawatan paliatif
8.4 Konsep kehilangan (loss) dan berduka (grieving)
  8.4.1 Kehilangan
  8.4.2 Dampak kehilangan
  8.4.3 Berduka (grieving)
8.5 Tindakan pada klien yang menghadapi kehilangan/berduka
  8.5.1 Fase pengingkaran
  8.5.2 Fase marah
  8.5.3 Fase tawar menawar
       8.5.4 Fase depresi
       8.5.5 Fase penerimaan
8.6 Konsep sekarat (dying) dan kematian (death)
8.7 Perawatan jenazah

Kuliah interaktif .
-    Ceramah

-    Kehadiran  (1)
-    Sikap (2)
-    Ketepatan penjelasan  (2)
-    Kemampuan berkomunikasi (2)


7 %
16

Ujian Akhir Semester



15%


BAHAN AJAR
KDK
KONSEP DASAR PEMASANGAN KATETER

I.    PENDAHULUAN
A.  Deskripsi Singkat Perkuliahan
Mata kuliah ini membahas tentang definisi pemasangan kateter, tujuan tindakan, indikasi, kontraindikasi dan komplikasi,kompetensi dasar yang harus dimiliki, anatomi daerah tindakan, prosedur tindakan, hal-hal yang harus diperhatikan,dan hal-hal yang dicatat.
B. Manfaat Mata Kuliah
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti dan memahami tentang definisi pemasangan kateter, tujuan tindakan, indikasi, kontraindikasi dan komplikasi,kompetensi dasar yang harus dimiliki, anatomi daerah tindakan, prosedur tindakan, hal-hal yang harus diperhatikan,dan hal-hal yang dicatat.

C.  Tujuan Instruksional
1.  Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini, Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar pemasangan kateter.
2.  Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
h.    Menjelaskan definisi pemasangan kateter
i.      Menjelaskan tujuan tindakan
j.      Menjelaskan indikasi, kontraindikasi dan komplikasi keteterisasi
k.    Menjelaskan kompetensi dasar yang harus dimiliki
l.      Menjelaskan anatomi daerah tindakan
m.   Menjelaskan prosedur tindakan
n.    Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan


II.   PENYAJIAN
1.      Definisi Pemasangan Kateter
Kateter  merupakan suatu selang untuk memasukkan dan mengeluarkan cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui utetra ke dalam kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan urin. Kateter urin dapat dipasang untuk jangka waktu pendek seperti di lingkungan rawat inap atau kronis dan lingkungan rumah.
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau plastik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua jenis kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk kateterisasi dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang berbentuk pipa yang terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menyimpan atau menampung airseni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal. Pemasangan kateter adalah pemaukkan selang yang terbuat dari plastik atau karet  melalui uretra menuju kandung kemih (vesika urinaria)

2.      Tujuan Tindakan
a.    Menghilangkan distensi kandung kemih
b.    Mendapatkan spesimen urine
c.    Mengkaji jumlah residu urine, jika kandung kemih tidak mampu sepenuhnya dikosongkan

3.      Indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi
Indikasi:
a.    Inkontinensia urin
b.    Retensi urin
c.    Mengukur jumlah produksi urin oleh ginjal secara akurat
d.    Mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama operasi dan sebelum suatu pemeriksaan diagnostic
e.    Memperoleh bahan urin steril
f.     Mengukur jumlah residu urin dalam kandung kemih
g.    Membantu melatih kembali atau memulihkan pengendalian kandung kemih secara normal
h.    Menjaga agar pasien yang inkontinen tetap kering pada daerah perineum, agar kulit tetap utuh dan tidak infeksi
1.      Kateter sementara
Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria. Pengambilan urine residu setelah pengosongan urinaria.
2.   Kateter tetap jangka pendek
a.     Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)
b.     Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan.
c.      Untuk memantau output urine
3.   Kateter tetap jangka panjang
a.     Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI
b.     Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urine.
c.      Klien dengan penyakit terminal
Kontraindikasi
Hematoris (keluarnya darah dari urine)

Komplikasi:
a.    Trauma
b.    Infeksi
c.    Sepsis
d.    Bola pecah atau tidak dapat kempis
e.    Alergi atau sensitive terhadap latex

4.      Kompetensi dasar yang harus dimiliki
a.    Saat melakukan kateterisasi ada beberapa pengetahuan dasar tentang system urinarius bagian bawah yang harus dimiliki, yaitu
1)    Kandung kemih secara normal merupakan kantong yang steril
2)    Spincter uretra bagian luar tidak steril
3)    Kandung kemih mempunyai mekanisme pertahanan sendiri dapat mengosongkan urin sendiri secara teratur dan mempertahankan keasaman lingkungannya
4)    Kuman pathogen yang masuk ke dalam uretra dapat menyebabkan infeksi kandung kemih dan ginjal
5)    Kandung kemih yang normal tidak mudah terkena infeksi kecuali cedera.
b.    Tipe, ukuran,dan jenis kateter
Tipe:
1)    Nelaton kateter/straight catheter/kateter sementara
2)    Folley kateter/kateter tetap





Foley kateter                                         Nelaton Kateter
   



 Ukuran
Ukuran kateter
Wanita Dewasa
Kateter no 14/16
Laki-laki dewasa
Kateter no 18/20
Anak-anak
Kateter no 8/10

Wanita
Pria
Panjang kateter
3,7 - 7
14 - 20
Kateter yang masuk
5 – 7,5
15 – 22,5
Yang diberi jelly
3 - 4
5 – 7,5

Jenis-jenis kateter
1.      Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel
2.      Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).
3.      Kateter silicon murni atau teflon :  untuk menggunakan dalam jangka waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur  pada meathur uretra
4.      Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi uretra.
5.      Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan.

5.      Anatomi daerah tindakan
Uretra
Urin keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh melalui meatus utetra. Membran mukosa melapisi uretra dan kelenjar uretra mensekresi lendir ke dalam saluran uretra. Lendir bersifat bakteriostatis dan membentuk plak mukosa untuk mencegah masuknya bakteri. Lapisan otot polos yang tebal mengelilingi uretra. Panjang uretra pada wanita yaitu 4 sampai 6,5 cm. Sfingter uretra eksterna yang terletak disekitar setengah bagian bawah uretra memungkinkan aliran volunteer. Uretra pada pria yang merupakan saluran perkemihan dan jalan keluar sel serta sekresi dari organ reproduksi memiliki panjang 20 cm. Pada wanita meatus urinarius terletak di labia minora di atas vagina dan di bawah klitoris sedangkan pada pria terletak pada ujung distal penis.


6.      Prosedur Tindakan
Alat dan bahan
a.    Sarung tangan steril
b.    Kateter sesuai ukuran dan tipe
c.    Jelly
d.    Urine bag
e.    Perlak
f.     Bengkok
g.    Spuit isi aquadest
h.    Kapas dan cairan sublimat
i.      Lampu senter atau lampu gooseneck
j.      Selimut mandi
Prosedur:
a.    Kaji status klien: waktu terakhir berkemih, tingkat kesadaran, keterbatasan mobilisasi dan fisik, usia, alergi, kondisi patologis yang dapat merusak jalan masuk kateter
b.    Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
c.    Jelaskan prosedur
d.    Pertahankan privasi klien
e.    Tinggikan tempat tidur sampai posisi yang nyaman untuk melakukan tindakan
f.     Cuci tangan
g.    Atur posisi klien
1)    Wanita : bantu untuk mengambil posisi dorsal rekumben (telentang dengan lutut ditekuk) atau posisikan klien dalam posisi berbaring miring (Sims) dengan menekuk lututnya.
2)    Pria : bantu untuk mengambil posisi dengan paha sedikit diabduksi
h.    Pasang sarung tangan
i.      Lakukan vulva hygiene atau perineal hygiene
j.      Buka set kateter da berikan jelly di ujung kateter
k.    Masukkan kateter sampai urin mengalir. Ketika urin mengalir pindahkan tangan yang dominan dari labia atau dari penis ke kateter, 2 cm dari meatus untuk menahan kateter agar tidak terdorong ke luar. Tangan yang dominan menghubungkan ujung kateter dengan urine bag
l.      Jika menggunakan indwelling kateter, isi balon kemudian tarik kateter kira-kira 2,5 cm
m.   Lepas sarung tangan steril
n.    Plester kateter
1)    Pria : ke abdomen bagian bawah
2)    Wanita : kearah paha
o.    Bantu klien pada posisi nyaman
p.    Cuci tangan

7.      Hal-hal yang harus diperhatikan
a.    Bila pemasangan dilakukan tidak hati-hati bisa menyebabkan luka dan perdarahan uretra yang berakhir dengan striktur uretra seumur hidup
b.    Balon yang dikembangkan sebelum memasuki buli-buli juga dapat menimbulkan luka pada uretra. Karenanya, balon dikembangkan bila yakin balon akan mengembang dalam buli-buli dengan mendorong kateter sampai ke pangkalnya

DAFTAR PUSTAKA
Barbara, K, dkk. (2002). Kozier and Erb’s Technique In Clinical Nursing. New Jersey:Pearsson Education.
Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamental of  Nursing: Concept,Process, an
Practice. (Terj). Asih, Y., et al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusyati Eni.2006Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium: EGC
Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika
Aziz, Alimul,dkk.2004Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika